plagiarism di penggarapan skripsi

0 comments

Sebelumnya, sedikit intermezzo.

Ketika sidang skripsi dulu, gue ditanya sama salah satu dosen penguji gue. "Sudah siap mas?"
dengan pedenya gue jawab.. "Siap pak! lha wong saya udah mempersiapkan diri selama tujuh tahun buat sidang skripsi hari ini...."

Dan dosen-dosen penguji gw cuma bisa senyum kecut.

Heheh... Mungkin itu tadi bisa jadi, jawaban kreatif buat, mahasiswa bangkotan macam gue.

Tapi gue gak bakal ngebahas gimana proses sidang skripsi gw. Yang jelas, gue lulus.

Di entry ini, gue akan bercerita tentang satu fakta kelam proses pembuatan skripsi di negara ini.

FYI, gue kuliah di Jogjakarta. Dan demi kebaikan almamater gue ga sebut nama kampus gue.

Proses skripsi gue sebenernya berjalan normal, dari sekian banyak pilihan topik skripsi. Gua akhirnya memilih untuk melakukan penelitian tentang kecelakaan kerja di proyek konstruksi bangunan gedung.

Gue ambil topik penelitian ini, karena masih sedikit mahasiswa teknik sipil yang memilih topik ini. Memang bahasannya terlihat sederhana, dan pengolahan datanya pun sebenarnya ga ribet. Pengumpulan data gue ambil dari wawancara dan kuosioner langsung ke pekerja konstruksi, juga pengambilan data di ASKES. Data yang gue dapat, gw olah dengan program SPSS. Sewajarnya juga, gue menggunakan bahan rujukan hipotesis gue dari penelitian-penelitian terdahulu, yang dilakukan oleh senior-senior gue di kampus. Total skripsi yang gue baca adalah 5 buah skripsi dengan judul yang bervariasi.

Ada beberapa bab yang gue kopi dan gue jadikan bahan pertimbangan penyusunan hipotesis.

Sampai pada suatu ketika, gue bete luar biasa. Karena daftar pustaka gue selalu berubah-ubah. Ada satu skripsi yang judulnya dan pengarangnya selalu berubah-ubah. Kalo ga salah, judulnya
"Analisis kecelakaan kerja, pada pembangunan proyek-proyek gedung bertingkat di Yogyakarta"

Di daftar pustaka gue, judul ini selalu berubah menjadi.

"Kajian kecelakaan kerja, pada pembangunan proyek-proyek gedung bertingkat di Yogyakarta"

Setelah gue telusuri, ternyata gue membaca dua kopian yang sama persis dengan judul yang berbeda. Pantes aja kalo judul nya selalu berubah!

Setelah gue lacak lebih jauh lagi, ternyata ada dua skripsi yang sama persis. Mulai dari halaman daftar isi, pembahasan, analisis, daftar pustaka sampai ke hasil penelitian yang lima angka di belakang koma. Mau mampus ga sih elo?

Bahkan sampai ke bentuk font dan halaman persembahannya pun sama persis. Yang membedakan skripsi ini adalah:

- Judul; yang satu pakai kata "kajian" yang lain pakai "analisis"
- Grafik. yang satu sumbu x dan y normal, yang satunya lagi sumbu x dan y dibalik, tapi lengkung grafiknya tetap.
- Dosen pengujinya berbeda.

Yes. Kalo elo ngerti poin ketiga, elo pasti ngerti horor yang terjadi di sini.

Plagiarism skripsi ini terjadi di sebuah universitas ternama, dan masih dalam satu fakultas dan satu jurusan. Cuma beda angkatan doang. Skripsi yang pertama dibuat oleh anak angkatan 96, dan yang kedua disusun oleh anak angkatan 95.

Setelah temuan gue terdengar, gue denger bahwa ini jadi bahan perdebatan di kalangan dosen. Dan you know what, dosen pembimbing si plagiator adalah dosen pembimbing gue waktu itu, dan dia udah siap-siap aja mau S3 di Australia. Entah kenapa, gue udah yakin aja kalo mustahil gue dapet A gara-gara kasus ini.

Yang jadi pertanyaan gue adalah; Sebenarnya pihak koordinator wilayah yang menaungi beberapa universitas itu punya ga sih, semacam database skripsi? Atau dalam lingkup yang lebih kecil lagi, apakah masing-masing universitas punya database skripsinya sendiri?

Gue rasa kalo skripsi secara keseluruhan di data dengan baik, oleh KORWIL, mulai dari judul dan ringkasan isi skripsi (kalo isi keseluruhan terlalu ribet juga gue rasa). Dan masing-masing universitas punya data ini dan bisa saling crosscheck, gue rasa plagiarism bisa diminimalisir.

And in case you wonder,
skripsi gue yang gue bikin dengan penuh perjuangan sampai berdarah-darah dan gue presentasikan dengan gagah berani (kalo ga bisa dibilang baik sekali)... akhirnya cuma dihargai B+

Dan sampai sekarang juga, gue ga tau kalo bangsat plagiator itu dapet sanksi atau gak dari kampus. Sementara dia mungkin udah melenggang kangkung aja dengan ijazah hasil skripsi plagiat...

Labels:

posted @ 8:39 AM   0 comments

 


Si Tukang Sihir

  • Si penyihir
  • Masih berkeliaran di sekitar Jakarta, DKI, Indonesia
  • naek kopaja sambil ngapalin mantra cepet kaya tanpa kerja... di waktu senggang, duduk di depan komputer, sambil ayun tongkat ke kanan, ayun tongkat ke kiri... wuzz.. keyboard-nya ngetik sendiri...
  • My profile

Mantra Baru

Kumpulan Mantra

Jaring Laba-laba



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.5 License


Powered by Blogger and Blogger Templates